Kisah Nabi Nuh As Azab kaum Damarsyil

Kisah Nabi Nuh As Azab kaum Damarsyil

nuansaislamiii - Nabi Nuh mempunyai Nama asli Abdul Ghaffar atau Yasykur, Ia adalah putra dari Lamik, bin Matta, bin Nabi Idris AS, Nabi Nuh merupakan cucu dari Nabi Idris yang ketiga. 


Saat usia nya 480 tahun Nabi nuh mendapat kan Risalah dari Allah Swt melalui malaikat Jibril, pada saat itu Malaikat Jibril menggunakan baju kebesaran nya yang disebut Mujahidin.


Kemudian melilitkan sorban kemenangan, Serta memberi Nabi Nuh ikat pinggang Saiful Azmi, Dan memberi pesan kepada nabi Nuh.


 “Berilah peringatan kepada musuh Allah yang bernama Darmasyil, bin Fumail, bin Jij, bin Qabil, bin Adam”. 


Nabi Nuh diutus oleh Allah untuk kaumnya di kawasan Sungai Eufrat dan Tigris.


Darmasyil sendiri adalah manusia yang pertama kali memeras arak, lalu meminumnya, juga orang yang pertama kali bermain judi, Dan orang pertama kali yang membuat baju terbuat dari bahan Emas.


Damarsyil dan kaum nya penyembah lima berhala:


1.wad
2.siwa
3.yaghus
4.ya'uq
5.nasr


Diceritakan Berhala berhala ini dikelilingi 1.700 berhala, Lalu dibuatkan rumah yang terbuat dari marmer berwarna-warni.

Setiap satu rumah panjangnya 1000 dziro', begitu juga dengan lebarnya.


Di berhala tersebut memiliki kursi kursi yang terbuat dari emas, Di dalamnya terdapat bermacam macam perhiasan yang megah serta ada pelayan yang melayaninya pada siang malam.

Dan juga mempunyai hari raya yang diperingati setiap tahun.


Pada hari raya berhala nabi Nuh keluar, Mereka Sedang menyalakan api disekitar berhala, Mempersembahkan kurban lalu mereka semua bersujud memulyakan berhala tersebut.


Darmasyil dan kaum nya membawa alat-alat musik, menabuh gong dan menari berpesta ria sambil meminum arak dan melakukan hubungan intim.


Namun, peringatan dan ajakan Nabi Nuh as tersebut di hiraukan Darmasyil dan kaum nya. Lalu nabi Nuh mengadukan masalah yang dihadapinya kepada Allah Swt.


(QS. Nuh ayat 5-6) yang artinya: 


 "Ya Tuhanku Sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari dari kebenaran".


(QS. Nuh ayat 26-27) yang artinya: 


"Ya Tuhanku janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir tinggal di atas bumi.

Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hambabhamba Mu, dlDan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir" 


Maka Allah memperkenankan doanya, Lalu membinasakan semua manusia yang ada di muka bumi, dari kalangan orang-orang kafir, hingga anak Nuh sendiri yang memisahkan diri dari ayahnya, dan bergabung dengan kaum yang dalam kekafiran.


Sebelum datang azab banjir bandang besar, 

Nabi Nuh diperintahkan oleh Allah Swt untuk membuat bahtera besar tiga lantai, dengan panjang 200m.


Nabi Nuh bersama para pengikut nya pun membuat perahu besar di sebuah gurun. Lalu perbuatan Nabi Nuh tersebut menjadi bahan olok-olokan kaumnya.


Hingga suatu hari badai itu datang. Hujan yang deras disertai badai menerjang seluruh daerah tempat kaum Nabi Nuh berada. 


Dengan cepat, Nabi Nuh  As dan pengikutnya, hewan ternak dan tujuh bahan pokok sebagai perbekalan, Dibawa ke dalam kapal yang sudah dibuat.


Nabi Nuh As menunggu anaknya yang berharap bisa Masuk ke kapal tersebut, Nabi Nuh memanggil manggil anak nya hingga tiga kali.


(QS. Hud ayat 43) yang artinya:


“Hai anakku naik lah ke kapal ini agar engkau selamat dari azab Allah dan janganlah engkau masuk ke dalam golongan orang kafir”


Namun anak nya memilih mengungsi ke gunung yang dianggap bisa menyelamatkan  nya dari banjir bandang besar itu, Anak Nabi nuh berkata kepada nya.


(Qs. Hud ayat 43) yang aritnya:


"Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah.

Nabi Nuh Menjawab; Tidak ada yang dapat melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah saja Yang Maha Penyayang"


Kemudian gelombang Banjir meninggi, Menenggelamkan kaum Darmasyil dan Puncak gunung pun ikut tenggelam, Bersama anak Nabi nuh As.


Melihat putra nya tenggelam, Nabi Nuh merasa sangat bersedih , Lalu Nabi Nuh memohon kepada Allah agar putranya di selamatkan.


(QS. Hud ayat 45) yang artinya:


“Ya Tuhan ku sesungguhnya anak ku termasuk keluarga ku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya”


Namun Allah menjawab bahwa putranya telah durhaka dan bukan termasuk keluarga yang dijanjikan untuk selamat.


(QS. Hud ayat 46) yang artinya:


“Hai Nuh sesungguh nya dia bukan lah termasuk keluargamu yang dijanjikan akan selamat sesungguh nya, perbuatan nya perbuatan yang tidak baik, sebab itu janganlah kamu memohon kepada Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui hakikatnya. Sesungguh nya aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan” 


Bahtera Nabi Nuh berlayar selama 150 hari di lautan tanpa batas, sampai air banjir reda bersama umat yang beriman di dalamnya. 

Kapal terus berlayar hingga kaum Nuh yang zalim tidak tersisa. Setelah seluruh kaum Nuh tenggelam, Lalu Allah Swt memerintahkan bumi menghisap seluruh air dan memerintahkan langit menghentikan hujan deras tersebut. 


Setelah air banjir surut, bahtera terdampar di Gunung Judi yang kemudian dijadikan untuk beristirahat dan memulai kehidupan baru yang damai dan bertakwa kepada Allah SWT.


Dari kisah Nabi Nuh As semoga kita dapat mengambil hikmah kejadian tersebut, Dan menjadikan nya pelajaran. Jika terdapat salah-salah kata saya mohon maaf sebesar-besar nya, Dan jika terdapat kebenaran, Itu semata-mata datang nya hanya dari Allah Swt.


Belum ada Komentar untuk "Kisah Nabi Nuh As Azab kaum Damarsyil"

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Mohon Maaf, jika Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk, J*di, P*rn*,SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

mungkin anda juga suka