Perjalanan Dakwah Sunan Gersik
nuansaislamiii - Sunan Gresik atau Syekh Maulana Malik Ibrahim merupakan ulama pertama yang diberi gelar Wali Songo. Mengenai tempat dan tanggal lahir dari Sunan Gresik, beberapa sumber menyebutkan bahwa beliau lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14.
Akhirnya Sunan Gresik dinyatakan lahir di Samarkan, di sebabkan nama lain dari Sunan Gresik yakni Makdum Ibrahim as-Samarqandy sebagaimana menurut Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebut as-Samarqandy berubah menjadi Asmarakandi.
Saudara sunan gersik
Sunan Gresik memiliki saudara yang bernama Maulana Ishak, seorang ulama yang tersohor di Samudra Pasai. Ia juga merupakan ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Sunan Gresik dan Maulana Ishak merupakan anak dari seorang ulama Persia, yaitu Maulana Muhamad Jumadil Kubro.
Kiprah Dakwah di Tanah Jawa
Kedatangan Sunan Gresik ke Tanah Jawa untuk mensyiarkan Islam disebutkan dalam beberapa versi bersama dengan beberapa orang yakni pada tahun 801 H/ 1392 M, Leran merupakan tempat pertama yang disinggahi oleh Sunan Gresik ketika tiba di tanah Jawa, atau lebih tepatnya di desa Sembalo, Kecamatan Manyar, 9 Kilometer sebelah barat Kota Gresik. Ia lalu menyiarkan agama islam di tanah Jawa bagian timur, dengan mendirikan masjid pertama di desa Pasucinan, Manyar.
Sunan Gresik memulai dakwahnya di Leran, selain berdakwah ia juga memulai usaha dagang di desa Romoo. Romoo merupakan daerah atau desa yang terletak 4 KM sebelah timur desa Leran. Letaknya yang sangat strategis dikarenakan lokasinya disebelah utara adalah laut Jawa dan sebelah timur adalah pelabuhan Gresik sehingga cocok jika membuka usaha perdagangan.
Desa Romoo dahulunya memang dikenal dengan ciri khas nya sebagai kota dagang, di mana merupakan tempat pertemuan antara pedagang dari berbagai jurusan, baik pedagang yang berasal dari luar negeri maupun penduduk asli dari pedalaman dengan berbagai macam komoditi perdagangan produksi.
Dengan menawarkan barang-barang dagangannya, ternyata Sunan Gresik ingin mempelajari bahasa daerah dari penduduk di desa itu guna mempermudah komunikasi dengan penduduk setempat dalam rangka dakwah Islamiyah.
Selain itu, Sunan Gresik juga aktif dalam membantu masyarakat lewat pengobatan gratis yang diberikannya. Sebagai tabib, bahkan ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa.
Setelah 2 tahun Sunan Gresik menyebarkan Islam baik lewat perdagangan maupun berdakwah dari satu tempat ke tempat yang lain, nama Sunan Gresik sudah terkenal di antara para bangsawan dan pembesar di lingkungan kerajaan Majapahit.
Selanjutnya, beliau menyampaikan niatnya untuk berkunjung menghadap prabu Brawijaya Raja Majapahit kepada para pembesar dan pejabat kerajaan yang beliau kenal.
Niatan dari Sunan Gresik itu pun mendapat dukungan dari para pembesar dan pejabat kerajaan, mereka bahkan turut membantu dengan memberikan rekomendasi dalam bentuk memberitahukan berita-berita baik kepada prabu Brawijaya mengenai Sunan Gresik.
Sebenarnya, Prabu Brawijaya sudah mendengar tentang tersebar luasnya penyebaran Islam di pantai utara Jawa yang dilakukan oleh sunan Gresik, berkat tersebar luasnya agama Islam yang dianut oleh masyarakat setempat, maka kehidupan mereka menjadi tenteram, kerukunan hidup terjalin dengan baik, sehingga kesejahteraan dan keguyuban meliputi kehidupan mereka.
Setelah Prabu Brawijaya memberikan kesediannya untuk menerima kunjungan dari sunan Gresik, maka Sunan Gresik pun mempersiapkan diri nya beserta pengiringnya untuk pergi ke pusat pemerintahan Mojopahit, sesampainya di istana Sunan Gresik beserta pengirinya mendapat sambutan dari baginda raja.
Di sana beliau menyampaikan tentang ajaran Islam, baginda raja pun terlihat terkesan dengan sopan santun dan keluhuran budi pekertinya namun raja masih belum berkenan untuk masuk agama Islam. Mendapati hal tersebut, sunan gresik lantas tidak berputus asa, ia meminta izin kepada baginda raja untuk berdakwah di Mojopahit, bahkan raja memberikan sunan Gresik berupa sebidang tanah yang terletak di pinggiran kota Gresik yang sekarang dikenal dengan nama kampung Gapura.
Penyerahan wilayah Gresik yang dilakukan oleh Raja Majapahit kepada Sunan Gresik merupakan bentuk taktik dari sang raja agar masyarakat Gresik yang beragama Islam tidak memberontak kepada dirinya yang masih beragama hindu, tanpa dikatakan pun, Sunan Gresik sudah mengetahui maksud dari raja memberikan sebidang tanah tersebut agar mendamaikan masyarakat yang beragama islam di daerah tersebut dengan sang raja.
Amanat dari sang raja majapahit tersebut diterima sunan gresik dengan tulus dan ikhlas. Sebagaimana juga di dalam ajaran Islam bahwa agama islam menganjurkan perdamaian walaupun dengan kafir dzimmi yaitu orang-orang bukan muslim yang mau hidup berdampingan dengan aman dalam satu Negara.
Kisah Sunan Gresik, Raja Brawijaya dan Dewi Sari
Bukan hanya kepentingan diri sendiri saja yang diurusi oleh Sunan Gresik, melainkan kepentingan seluruh penduduk Majapahit. Di mana di dalam keberhasilannya mengajak penduduk untuk pindah agama ke Islam ternyata tidak dibarengi dengan persetujuan rajanya yang masih kekeuh untuk beragama Hindu.
Yang ditakutkan oleh Sunan adalah jika suatu hari ada perpecahan antara raja dan rakyatnya karena masalah perbedaan keyakinan, Sudah berkali-kali Sunan mendatangi raja untuk mengajaknya masuk Islam, namun raja tidak mau, malah mengajukan syarat, yakni jika Dewi Sari, anak Raja Carmain, mau menjadi istrinya, maka dia akan masuk Islam.
Karomah Sunan Gersik
1.Menyembuhkan penyakit
Kelebihan atau karomah yang dimiliki oleh Sunan Gresik ini adalah mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dengan menggunakan obat-obatan herbal, Keahlian beliau dalam mencari dedaunan dan akar-akaran sebagai obat herbal sangatlah mumpuni. Sambil berdagang, sambil dakwah, dan tidak lupa membantu sesama.
2.Merubah beras menjadi pasir
Pada suatu ketika Sunan Gersik melihat pengemis meminta beras kepada orang kaya, namun orang kaya ini tidak memberikan beras kepada pengemis tersebut, Orang kaya ini, Sunan Gersik pun berdoa kepada Allah agar diberi petunjuk dan mengubah karung beras ,milik Orang kaya menjadi pasir. Benar saja, karung-karung yang awalnya berisi beras, berubah menjadi berisi pasir.
3.Menurunkan hujan
Sholat Istiqa atau sholat meminta hujan pun juga menjadi karomah yang dimiliki oleh Sunan Gresik ini. Di mana Sunan Gresik saat itu iba melihat sebuah daerah yang kekeringan dan penduduknya malah minta hujan ke para dewa dengan menjadikan seorang gadis sebagai tumbalnya.
Awalnya sulit sekali mengubah adat di daerah tersebut, namun kemudian Sunan Gresik berhasil membujuk kepala suku untuk memberinya kesempatan Sholat Istiqa bersama murid-muridnya agar hujan turun. Kepala suku setuju dan setelah sholat Istiqa hujan pun turun. Rakyat gembira dan budaya musyrik sebelumnya hilang.
Keturunan Sunan Gersik
Menurut silsilah keturunan, Sunan Gresik ini adalah Paman dari Sunan Giri, karena beliau adalah saudara dari ayah Sunan Giri, yakni Maulana Ishak. Jadi, nggak heran kalau personel Wali Songo banyak yang sedarah, karena sejak jaman pendirinya pun sudah demikian.
Selain memiliki hubungan darah dengan Sunan Giri, Sunan Gresik juga merupakan ayah dari Sunan Ampel atau Raden Rahmat.
Sunan Gresik ini adalah keturunan ke sebelas Nabi Muhammad, yang berasal dari silsilah keturunan cucu nabi Muhammad, yakni Syaidina Husein. Berikut silsilahnya :
Nabi Muhammad SAW
Husain Bin Ali
Ali Zainal Abidin
Muhammad Al Baqir
Ja’far ash-Shadiq
Ali al-Uraidhi
Muhammad an-Naqib
Isa ar-Rumi
Ahmad al-Muhajir
Ubaidullah
Alwi Awwal
M.Sahibus Saumiah
Alwi ats-tsani
Ali Khali’ Qasam
Muhammad Shahib Mirbath
Alwi Ammi al-Faqih
Abdul Malik
Abdullah Khan
Ahmad Syah Jalal
Jamaluddin Akbar al-Husain
Maulana Malik Ibrahim
Dengan pernikahan nya dari putri Kerajaan Campa, beliau memiliki dua putra, selain Sunan Ampel, yakni Sayid Ali Murtadha.
Makam Sunan Gersik
Lokasi dari makam Sunan Gresik berada di wilayah Gapura Waten Gresik yang mana tidak pernah sepi peziarah sampai sekarang ini.
Saat sudah memasuki kompleks pemakaman Sunan Gresik ini, kalian akan dihadapkan pada dua buah bagian makam, yakni makam Sunan Gresik sendiri dan makam ulama-ulama Gresik lainnya.
Untuk medan menuju ke makam Maulana malik Ibrahim ini, kalian nggak perlu khawatir, karena letaknya nggak di pinggiran kota atau harus naik gunung atau bukit, karena lokasinya nggak jauh dari alun-alun Gresik.
Di makam Sunan Gresik ini, kalian akan membaca ada tulisan singkat tentang biografi Syekh Maulana Malik Ibrahim yang isinya adalah tentang tujuan Sunan Gresik dalam berdakwah. Di mana tidak ada imbalan yang di harapkan, melainkan rahmat dari Allah SWT lah yang di idamkan dalam setiap langkahnya dalam berdakwah.
Peninggalan & Karya
Sumur Pasucian
Sumur ini berada di dalam kompleks Masjid Pasucian yang mana banyak mitos yang beredar bahwa air dalam sumur ini bsia menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Masjid Pasucian
Masjid ini berada di Desa Leran, tempat di mana rombongan raja Carmain terkena wabah penyakit ganas. Masjid ini adalah masjid yang paling tua di Gresik.
Bentuk dari arsitektur masjid inilah yang dimaksudkan Sunan Gresik mencampurkan model viara dan pura, sehingga banyak orang non muslim yang mau datang memenuhi undangannya.
Bebatuan arsenic tampak mengelilingi masjid sebagai wujud peninggalan Sunan Gresik juga. Pokoknya unik dan kental dengan nuansa kerajaan Majapahit dulu.
Batu arsenik raksasa
Letak batu peninggalan ini adalah di depan Masjid Pasucian Gresik. Walaupun banyak batuan arsenik di sekeliling masjid, namun batu ini yang paling besar berada di depan masjid.
Dari sedikit kutipan sejarah Sunan Gersik diatas, semoga dapat menambah pengetahuan dan keyakinan kita kepada sang Kholiq. Jika ada salah-salah kata saya mohon maaf sebesar-besar nya dan jika terdapat kebenaran itu datang nya hanya dari Allah SWT.
Belum ada Komentar untuk "Perjalanan Dakwah Sunan Gersik"
Posting Komentar